Rancang Bangun Pengembangan Sistem Agribisnis Beras di Wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI)
RICE AGRIBUSINESS SYSTEM DEVELOPMENT DESIGN IN THE PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR DISTRICT AREA
Abstrak
Beras merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia, yang dikonsumsi hampir 90% oleh masyarakat Indonesia. Negara penghasil beras diharapkan dapat memenuhi akan kebutuhan beras negaranya. Tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan potensi lahan untuk pertanian padi. mendiskripsikan trend perkembangan produktivitas padi di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir. Menganalisis output dan outcome sistem pengembangan agribisnis beras, bagaimana trend produksi dan tren konsumsi berasa. Menganalisis Nilai Tukar Petani (NTP) padi di Kabupaten PALI. Menganalisis Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi petani. Menganalisis Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi beras petani. Menganalisis strategi Rancang Bangun Pengembangan Sistem Agribisnis beras di wilayah Kabupaten PALI. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survey dan metode penarikan contoh menggunakan accidental sampling. Accidental Sampling dengan jumlah responden sebanyak 75 orang. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Hasil penelitian ini adalah Lahan yang akan digunakan terlebih dahulu dilakukan uji tanah, langkah selanjutnya melaksanakan perancangan kelas kesesuaian potensial. Pada kelas kesesuaian lahan aktual didominasi oleh faktor pembatas Tempratur produksi. Konsumsi beras petani dipengaruhi oleh faktor jumah anggota keluarga, usia ibu, lama pendidikan ibu, harga beras dan pendapatan
Unduhan
Referensi
Cakupan sistem agribisnis secara lengkap menurut Saragih dan Krisnamurthi (1994) adalah: (1) subsistem pengadaan saprodi (input factors); (2) subsistem budidaya (production); (3) subsistem pengolahan hasil (processing); (4) subsistem pemasaran (marketing) dan (5) subsistem kelembagaan (supporting institution).
Pemanfaatan lahan pertanian secara optimal akan memberikan potensi yang besar terhadap kemajuan pertanian Indonesia. Pengertian lahan menurut tenaga ahli dan FAO, Purwowidodo (1983) menyatakan bahwa lahan adalah suatu lingkungan fisik yang mencangkup iklim, relief tanah, hidrologi dan tumbuhan yang sampai batas tertentu akan mempengaruhi kemampuan penggunaan lahan.
Menurut T. Gilarso (2003), pengertian konsumsi adalah titik pangkal dan tujuan akhir dari seluruh kegiatan ekonomi masyarakat.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.