Rancang Bangun Pengembangan Sistem Agribisnis Beras di Wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI)

RICE AGRIBUSINESS SYSTEM DEVELOPMENT DESIGN IN THE PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR DISTRICT AREA

Lufiana Lufiana(1 ), Maryadi Maryadi(2), Erni Purbiyanti(3)

(1) Mahasiswi
(2) 
(3) 
() Korespondensi Penulis
Abstrak Dilihat: 40 , PDF Unduh: 28
Kata Kunci: konsumsi, produktivitas, produksi, dan strategi

Abstrak

Beras merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia, yang dikonsumsi hampir 90% oleh masyarakat Indonesia.  Negara penghasil beras diharapkan dapat memenuhi akan kebutuhan beras negaranya. Tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan potensi lahan untuk pertanian padi. mendiskripsikan trend perkembangan produktivitas padi di Kabupaten Penukal Abab   Lematang Ilir. Menganalisis output dan outcome sistem pengembangan agribisnis beras, bagaimana trend produksi dan tren konsumsi berasa. Menganalisis Nilai Tukar Petani (NTP) padi di Kabupaten PALI. Menganalisis Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi petani. Menganalisis Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi beras petani. Menganalisis strategi Rancang Bangun Pengembangan Sistem Agribisnis beras di wilayah Kabupaten PALI. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survey dan metode penarikan contoh menggunakan accidental sampling. Accidental Sampling dengan jumlah responden sebanyak 75 orang. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Hasil penelitian ini adalah Lahan yang akan digunakan terlebih dahulu dilakukan uji tanah, langkah selanjutnya melaksanakan perancangan kelas kesesuaian potensial. Pada kelas kesesuaian lahan aktual didominasi oleh faktor pembatas Tempratur produksi. Konsumsi beras petani dipengaruhi oleh faktor jumah anggota keluarga, usia ibu, lama pendidikan ibu, harga beras dan pendapatan

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Fachurrozie Sjarkowi (2010) mendefinisikan istilah niagaperta, “Setiap usaha komersial terkait kegiatan di bidang pertanian; meliputi usaha penyediaan sarana-produksi (input) pertanian jiga pengusahaan (proses) produksi pertanian itu sendiri ataupun usaha pengolahan komoditi (output) hasil pertanian, dan bahkan meliputi aneka usaha niaga dan jasa penunjangnya. Sistem agribisnis terdiri dari 3- sub system., yakni sub-sistem input, sub-sistem production-process dan sub-sistem output.
Cakupan sistem agribisnis secara lengkap menurut Saragih dan Krisnamurthi (1994) adalah: (1) subsistem pengadaan saprodi (input factors); (2) subsistem budidaya (production); (3) subsistem pengolahan hasil (processing); (4) subsistem pemasaran (marketing) dan (5) subsistem kelembagaan (supporting institution).
Pemanfaatan lahan pertanian secara optimal akan memberikan potensi yang besar terhadap kemajuan pertanian Indonesia. Pengertian lahan menurut tenaga ahli dan FAO, Purwowidodo (1983) menyatakan bahwa lahan adalah suatu lingkungan fisik yang mencangkup iklim, relief tanah, hidrologi dan tumbuhan yang sampai batas tertentu akan mempengaruhi kemampuan penggunaan lahan.
Menurut T. Gilarso (2003), pengertian konsumsi adalah titik pangkal dan tujuan akhir dari seluruh kegiatan ekonomi masyarakat.
Diterbitkan
2024-12-29
Bagaimana Mensitasi
Lufiana, L., Maryadi, M., & Purbiyanti, E. (2024). Rancang Bangun Pengembangan Sistem Agribisnis Beras di Wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI). Publikasi Penelitian Terapan Dan Kebijakan, 7(2), 125-136. https://doi.org/https://doi.org/10.46774/pptk.v7i2.621