Perbandingan Aktivitas Antibiofilm Ekstrak Biji Kopi Hijau dan Sangrai Kopi Robusta terhadap Staphylococcus aureus

Sri Khanti Urip(1 ), Tatiana Siska Wardani(2), Tiara Ajeng Listyani(3)

(1) Universitas Duta Bangsa Surakarta
(2) Program Studi Farmasi, Universitas Duta Bangsa Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia
(3) Program Studi Farmasi, Universitas Duta Bangsa Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia
() Korespondensi Penulis
Abstrak Dilihat: 784 , PDF Unduh: 433
Kata Kunci: biofilm, kopi hijau, kopi robusta, microtitter, staphylococcus aureus

Abstrak

Biji Kopi Hijau (Coffea canephora P.) dan Sangrai Kopi Robusta (Coffea canephora L.) mengandung senyawa antara lain kafein, polifenol, flavonoid, asam klorogenat. Asam klorogenat merupakan senyawa fenolik yang terkandung dalam biji kopi yang berfungsi sebagai antifungi dan antibakteri. Beberapa penyakit infeksi yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus adalah bisul, jerawat, dan infeksi luka serta memiliki kemampuan untuk menghambat biofilm. Biofilm adalah agregat mikroorganisme yang tertutup oleh matriks polimer ekstraseluler yang diproduksi oleh mikroorganisme tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menguji penghambatan dan penghancuran antibiofilm ekstrak biji kopi hijau (Coffea canephora P.) dan sangrai kopi robusta (Coffea canephora L.) terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923. Uji aktivitas antibiofilm terdiri dari uji pembentukan biofilm, uji penghambatan biofilm, dan uji penghancuran biofilm dengan metode Microtitter Plate Biofilm Assay pada sampel ekstrak yang dimaserasi dengan etanol 96%. Uji aktivitas antibiofilm menggunakan konsentasi 2, 4,8, 16 mg/mL. Hasil pengujian aktivitas antibiofilm ekstrak biji kopi hijau dan sangrai kopi robusta memiliki aktivitas penghambatan dengan perhitungan nilai IC50 4,14 mg/mL dan 2,13 mg/mL. Hasil aktivitas penghancuran ekstrak biji kopi hijau dan sangrai kopi robusta dengan perhitungan nilai EC50 sebesar 10,18 mg/mL dan 19,32 mg/mL.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Anggraini, P. H., Septiarini, A. D., & Siska, T. W. (2021). Uji Daya Hambat Ekstrak Dan Fraksi N-Hekasan, Fraksi Etil Asetat, Fraksi Air Daun Kersen (Muntingia Calabura L) Terhadap BAKTERI Staphylococcus aureus ATCC 25923. Duta Pharma Journal, 1(2), 8–19.

Ergina, S. N. (2014). Ergina, Siti Nuryanti dan Indarini Dwi Pursitasari Uji Kualitatif Senyawa Metabolit Sekunder Pada Daun Palado (Agave Angustifolia) Yang Diekstraksi Dengan Pelarut Air Dan Etanol Qualitative Test of Secondary Metabolites Compounds in Palado Leaves (Agave A. J. Akad. Kim, 3(3).

Farmakope Herbal Indonesia Edisi II Tahun 2017. (2012). Formularies. Pocket Handbook of Nonhuman Primate Clinical Medicine, 213–218.

Iman, M. N. (2009). Aktivitas antibakteri ekstrak metanol bunga pepaya jantan .

Mahajan, R., & Kapoor, N. (2018). Phytochemical analysis and antimicrobial activity of Roasted beans of Coffea robusta. International Journal of Pharmacy and Biological Science, 8(1).

Mubarak, F., Sartini, S., & Purnawanti, D. (2018). Effect of Ethanol Concentration on Antibacterial Activity of Bligo Fruit Extract (Benincasa hispida Thunb) to Salmonella typhi. Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology, 5(3).

Rubinadzari, N., Sulfiani Saula, L., Rahmawati Utami, M., Studi Farmasi, P., Ilmu Kesehatan, F., & Singaperbangsa Karawang, U. (2022). Perbandingan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Biji Hijau dan Sangrai Kopi Robusta (Coffea canephora L.) Serta Kombinasinya Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus. Jurnal Ilmu Kefarmasian, 3(2), 221–230.
Suhayat, C. K., Bahar, M., & Thadeus, M. S. (2015). Perbandingan Hasil Uji Sensitivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta (Coffea canephora) Sebelum dan Sesudah Dipanggang Terhadap Isolat Bakteri Plak Gigi di Poliklinik Stan Tangerang Selatan. Bina Widya, 26(3), 135–144.

Tahir, M., Muflihunna, A., & Syafrianti, S. (2017). Penentuan Kadar Fenolik Total Ekstrak Etanol Daun Nilam (Pogostemon Cablin Benth.) Dengan Metode Spektrofotometri Uv-Vis. Jurnal Fitofarmaka Indonesia, 4(1).

Tivani, I., Amananti, W., & Putri, A. R. (2021). Uji Aktivitas Antibakteri Handwash Ekstrak Daun Turi (Sesbania grandiflora L) Terhadap Staphylococus aureus. Jurnal Ilmiah Manuntung, 7(1), 86–91.

Utami. (2018). Uji Aktivitas Antioksidan Dari Biji Kopi Robusta (Coffea Canephora P.) Berdasarkan Perbedaan Ekologi Dataran Tinggi Di Pulau Jawa. 8(1), 67–72.

Utami, Y. P. (2020). Pengukuran Parameter Simplisia Dan Ekstrak Etanol Daun Patikala (Etlingera Elatior (Jack) R.M. Sm) Asal Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan. Majalah Farmasi Dan Farmakologi, 24(1), 6–10.

Utami, Y. P., Umar, A. H., Syahruni, R., & Kadullah, I. (2017). Standardisasi Simplisia dan Ekstrak Etanol Daun Leilem ( Clerodendrum. Journal of Pharmaceutical and Medicinal Sciences, 2(1), 32–39.

Wardani. (2018). Fraksi Teh Hijau (Camelia Sinesis L) Terhadap Antibiofilm Bakteri Pseudomonas Aeruginosa ATCC 27853 dan Staphylococcus Aureus ATCC 25923. 1–127.

Wigati, E. I., Pratiwi, E., Nissa, T. F., & Utami, N. F. (2019). Uji Karakteristik Fitokimia Dan Aktivitas Antioksidan Biji Kopi Robusta (Coffea Canephora Pierre) Dari Bogor, Bandung Dan Garut Dengan Metode Dpph (1,1-Diphenyl-2-Picrylhydrazyl). Fitofarmaka: Jurnal Ilmiah Farmasi, 8(1).

Yuwono, H. S. (2014). The New Paradigm of Wound Management Using Coffee Powder. Global Journal of Surgery, 2(2).
Diterbitkan
2023-12-29
Bagaimana Mensitasi
Urip, S., Wardani, T. S., & Listyani, T. A. (2023). Perbandingan Aktivitas Antibiofilm Ekstrak Biji Kopi Hijau dan Sangrai Kopi Robusta terhadap Staphylococcus aureus. Publikasi Penelitian Terapan Dan Kebijakan, 6(2), 172-181. https://doi.org/https://doi.org/10.46774/pptk.v6i2.547