Formulasi dan Daya Terima Cookies Ikan Gabus dan Tepung Sukun untuk Balita Gizi Kurang

Susyani Susyani(1 ), Kharisma Khadijah Diansyah Putri(2), Rahmi Khadijah Maharani(3)

(1) Poltekkes Kemenkes Palembang
(2) Poltekkes Kemenkes Palembang
(3) Poltekkes Kemenkes Palembang
() Korespondensi Penulis
Abstrak Dilihat: 4 , PDF Unduh: 8
Kata Kunci: Cookies; ikan gabus; kalsium ; sukun; tinggi protein.

Abstrak

Gizi kurang merupakan keadaan kurang gizi tingkat berat yang dikarenakan rendahnya konsumsi energi protein dari makanan sehari hari dan terjadi dalam waktu yang cukup lama. Ikan gabus memiliki banyak manfaat karena mengandung banyak kadar protein. Buah sukun sebagai satu diantara buah dengan memiliki banyak kelebihan, seperti kalsium. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui formulasi dan daya terima masyarakat cookies kaya akan protein dan kalsium. Penelitian ini merupakan penelitian eksprimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 4 perlakuan. Hasil uji organoleptik didapatkan mutu cookies yang meliputi skala warna, aroma, rasa, dan tekstur menunjukkan terbesar pada formula 2. Hasil uji proksimat pada formula 2 didapatkan nilai gizi protein 11.98 gram, lemak 33.27 gram, karbohidrat 45.46 gram, dan energi 529.19 kkal. Kadar kalsium 175,23 mg dan serat pangan 5,68 gram. Setiap 10 keping cookies (100 gram) dapat memenuhi 59,9% AKG protein untuk usia 1-3 tahun dan 47,9% AKG protein untuk usia 4-6 tahun.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Assadad, L., Hakim, A. R., & Widianto, T.
N. (2015). Mutu Tepung Ikan Rucah Pada Berbagai Proses pengolahan. In Seminar Nasional Tahunan XII Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan (pp. 53– 62). Yogyakarta.
Afriyanto, (2010). Keperawatan Keluarga dengan Gizi Kurang. Jakarta : EGC Dharmayanti, A. W. S. (2014). Manfaat ikan teri segar (Stolephorus sp) terhadap pertumbuhan tulang dan
gigi. ODONTO: Dental Journal, 1(2), 52-56.
Diniyyah SR, Nindya TS. Asupan Energi, Protein dan Lemak dengan Kejadian Gizi Kurang pada Balita Usia 24-59 Bulan di Desa Suci, Gresik. Amerta Nutr. 2017;1(4):341.
Dika, N., Agus, W., & Nugraheni, T. L. (2018). Pembuatan Cookies Bebas Gluten dari Campuran Pati Garut (Maranta arundinacea L.) dan Tepung Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L.) Ditinjau dari Sifat Fisik, Sifat Organoleptik, dan Sifat Kimia (Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).
Fatimah, S., Nurhidayah, I., & Rakhmawati, W. (2008). Faktor-

Faktor yang Berkontribusi terhadap Status Gizi. Faktor-Faktor Yang Berkontribusi Terhadap Status Gizi, 10(XVIII), 37–51..
Gayati, I.A.P. 2014. Pemanfaatan Tepung Kacang Koro Pedang (Canavalia ensiformis [L.] DC) dan Tepung Mocaf (Modified Cassava Flour) Pada Cookies Ditinjau dari Sifat Fisiko Kimia dan Sensori. Universitas Katolik Soegijapranata. Semarang.
Izwardy D, Mahmud MK, Hermana, and Nazarina. 2017. Tabel Komposisi Pangan Indonesia 2017. In Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Retnowati, D. H., Syamsianah, A., & Handarsari, E. (2015). Pengaruh pemberian makanan tambahan pemulihan terhadap perubahan berat badan balita bawah garis merah kecacingan di wilayah Puskesmas Klambu Kabupaten Grobogan. Jurnal Gizi, 4(1).
Setiawan, S., & Daniel. T. (2013). Pemanfaatan residu daging ikan gabus (ophiocephalus striatus) dalam pembuatan kerupuk ikan beralbumin. Thpi Student Journal, 1(1); 21-32.
Sodikin, (2013) Asuhan Keperawatan Anak Gangguan Sistem Gastrointestinal. Jakarta: Salemba Medika.
Sukandar, D., Muawanah, A., Amelia, E. R., & Basalamah, W. (2014). Karakteristik cookies berbahan dasar tepung sukun (Artocarpuscommunis) bagi anak penderita autis. Jurnal Kimia Valensi, 4(1).
Susyani, S., Shalsabilah, L., Rianti, N. A., & Veronica, W. (2022). Cookies Tepung Ikan Gabus (Channa Stiarata) dan Labu Kuning (Cucurbita Moschata) dengan Penambahan Selai Tempe Sebagai Alternatif Makanan Tambahan

Untuk Balita Stunting. Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan, 5(1), 27-32.
Winarno, F. G. (2008). Kimia Pangandan Gizi. Jakarta : Gramedia. Pengolahan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Wulandari, F. K., Setiani, B. E., & Susanti,
S. (2016). Analisis kandungan gizi, nilai energi, dan uji organoleptik cookies tepung beras dengan substitusi tepung sukun. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 5(4).
Hamzah, W., & Syam, N. (2024). Pencegahan Stunting Dengan Camilan Kaya Kalsium Sebagai Makanan Tambahan Anak Balita di Desa Borisallo, Kec. Parangloe, Kab. Gowa. ASPIRASI: Publikasi Hasil Pengabdian dan Kegiatan Masyarakat, 2(2), 01-09.
Indriastuti Maharadi, S. (2022). PENGARUH VARIASI PENCAMPURAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI
NANGKA (Artocarpus Heterophyllus) TERHADAP SIFAT FISIK, SIFAT ORGANOLEPTIK DAN KADAR SERAT PANGAN COOKIES SEBAGAI
ALTERNATIF KUDAPAN PENCEGAH OBESITAS (Doctoral
dissertation, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).
Ramadhan, R., Nuryanto, N., & Wijayanti,
H. S. (2019). Kandungan gizi dan daya terima cookies berbasis tepung ikan teri (stolephorus sp) sebagai PMT-P untuk balita gizi kurang. Journal of Nutrition College, 8(4), 264-273.
Diterbitkan
2025-06-30
Bagaimana Mensitasi
Susyani, S., Diansyah Putri, K., & Maharani, R. (2025). Formulasi dan Daya Terima Cookies Ikan Gabus dan Tepung Sukun untuk Balita Gizi Kurang. Publikasi Penelitian Terapan Dan Kebijakan, 8(1), 01-06. https://doi.org/https://doi.org/10.46774/pptk.v8i1.623