KONTAMINASI LOGAM BERAT DALAM BUAH MELON (STUDI KASUS TANAMAN MELON YANG DI TANAM DI WILAYAH TAMBANG BATUBARA)
Abstrak
Keamanan makanan menjadi sangat penting agar tidak menimbulkan gangguan kesehatan. Tetapi ironisnya, belakangan ini banyak makanan yang beredar di masyarakat tidak terjamin lagi keamanannya. Salah satu penyebab rendahnya konsumsi buah adalah rendahnya mutu buah terutama disebabkan oleh tingginya kontaminasi logam berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa kontaminasi logam berat dalam buah melon di lokasi tanam pada area tambang batubara di Kabupaten Lahat. Kadar logam berat dalam buah melon yang diperoleh dianalisis secara deskriptif, dibandingkan dengan baku mutu SNI 7313:2008 tentang Batas Maksimum Residu (BMR) hasil pertanian. Dari analisa tanaman melon yang ditanam dilokasi tambang batubara didapatkan kandungan logamnya yang masih dibawah ambang batas sehingga aman untuk dikonsumsi. Tetapi pada daunnya mengandung logam yang lebih tinggi sehingga tidak dianjurkan untuk memanfaatkan daun melon sebagai pakan tenak. Disarankan untuk pengelolaan lahan sebelum ditanami dan mengurangi penggunaan pestisida untuk keamanan logam berat dalam buah melon. Khususnya karena terkontaminasi logam-logam berat seperti timbal (Pb), merkuri Hg), arsen (As) dan kadmium (Cd). Padahal bila logam-logam tersebut masuk ke dalam tubuh lewat makanan, selain akan menganggu system saraf, kerusakan otak, kelumpuhan, pertumbuhan terhambat, kerusakan ginjal, kerapuhan tulang dan kerusakan DNA atau kanker.
Unduhan
Referensi
2. Aslim Rasyad, Joko Samiaji, Erwan Efendi, 2008, Kandungan Logam Berat pada Jagung yang Dipupuk dengan Kompos IPAL Pabrik Pulp dan Kertas serta Kelayakannya untuk Konsumsi, Jurnal Ilmu Lingkungan, PPS, UNRI.
3. Charlena,2009. Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) dan Cadmium (Cd) Pada Sayur-Sayuran. Charlenaps@yahoo.com.
4. Darmono,1995, Logam Dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup, UI Press, Jakarta.
5. Eko Hartini, 2014, Kontaminasi Residu Pestisida Dalam Buah Melon (Studi Kasus Pada Petani Di Kecamatan Penawangan), Kesehatan Masyarakat, (96-102), Semarang.
6. Fardiaz,1996. Analis Bahaya dan Pengendalian titik Kritis (HACCP) Makalah disampaikan pada pada Pelatihan pengendalian Mutu dan Keamanan Pangan bagi Staf
Pengajar Fakultas Teknologi Pertanian, IPB, Bogor.
7. Miskiyah, Cristina Winarti, Wisnu Broto, 2010, Kontaminasi Mikotoksin Pada Buah Segar dan Produk Olahannya serta Penanggulanggannya,Litbang Pertanian, 29(3): 79-85.
8. SANZ. 2002. Food Standards Australia New Zealand. The Copyright Act 1968. Canberra, BC
9. Titin Agustina, 2010, Kontaminasi Logam Berat pada Makanan Dampaknya pada Kesehatan, Teknubuga, Vol. 2 no. 2, (53 -65).
10. Wardhana, A.W., 2001. Dampak Pencemaran lingkungan. Andi Offset, Yogyakarta.














