PENGARUH PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN AKSEPTOR KB PRIA TERHADAP PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI PRIA DI INDONESIA (ANALISIS SDKI 2012)

Adhitya Mardhika Saputra(1), Tatang A.M. Sariman(2), Lili Erina(3)

(1) Pascasarjana Program Studi Kependudukan Universitas Sriwijaya
(2) Pascasarjana Program Studi Kependudukan Universitas Sriwijaya
(3) Pascasarjana Program Studi Kependudukan Universitas Sriwijaya
() Korespondensi Penulis
Abstrak Dilihat: 2539 , PDF Unduh: 2039
Kata Kunci: partisipasi suami, program keluarga berencana, akseptor

Abstrak

Peningkatan partisipasi pria dalam Keluarga Berencana (KB) dan kesehatan reproduksi merupakan bagian dari pelaksanaan hak-hak reproduksi dan kesehatan reproduksi. Namun, dalam 12 tahun terakhir ini tingkat kesertaan KB masih didominasi perempuan, sedangkan pada pria angka kesertaannya kurang dari lima persen, karena itu diperlukan rumusan yang tepat untuk meningkatkan kesertaan pria dalam Keluarga Berencana dan kesehatan reproduksi, salah satu caranya dengan memperdalam pemahaman faktor-faktor yang mendorong keikutsertaan pria menjadi akseptor Keluarga Berencana. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh pendidikan dan pekerjaan akseptor KB pria terhadap pemilihan metode kontrasepsi di Indonesia, sehingga diharapkan sasaran program akan semakin tepat dengan mengetahui karakteristik pendidikan dan pekerjaan akseptor KB pria seperti apa yang memilih metode kontrasepsi jangka panjang ataupun non-jangka panjang. Desain penelitian cross sectional dengan menggunakan data dasar SDKI 2012 dengan sampel sebesar 395 responden pria dengan status sekali menikah dan menggunakan kontrasepsi. Penelitian menggunakan analisis bivariabel dengan uji chi-square dan dilanjutkan dengan regresi logistik dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian menyatakan bahwa pendidikan merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi pria dalam pemilihan metode kontrasepsi dengan signifikansi 0.017. Rendahnya persentase partisipasi suami dalam Keluarga Berencana menunjukkan bahwa usaha untuk terus meningkatkan angka partisipasi suami menjadi akseptor Keluarga Berencana harus terus digalakkan.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

1 Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Koordinasi dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Departemen Kesehatan, & Macro International Inc (MI). 2012. Survey Demografi Dan Kesehatan Indonesia. Calverton, Maryland, USA : BPS dan MI. 2012.
2 Aprianty F. Determinants of fertility in West Sumatra Province. Tesis Program Master of Applied Population Studies Faculty of Social Sciences Flinders University (tidak dipublikasikan). 2009.
3 Davis K, Judith B. Social structure and fertility : an analytical framework. Economic Development and Culural Change. 1956; 4: 211-235.
4 Hartini. Pandangan tokoh agama dan budaya masyarakat terhadap pemakaian alat kontrasepsi. Egalita Jurnal Kesetaraan dan Keadilan Gender. 2011; VI(2): 142-154.
5 Cristine O. Case studies of women’s roles, fertility and family planning in big fertility countries : Ghana and Nigeria. Women, Work and Demographic Issues. ILO.Geneva. 1984.
6 Notoatmodjo S. Metodologi penelitian kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. 2003.
7 Sumini T, Yam’ah K, Wahyono. Kontribusi pemakaian alat kontrasepsi terhadap fertilitas. Analisis Lanjut SDKI 2007. BKKBN. Jakarta. 2009.
8 Dreman R. Male participation in reproductive health. Network. Spring. 1998; 18(3): 11-5.
9 Istiqomah A, Novianti S, Nurlina. Partisipasi pria dalam keluarga berencana di kelurahan Sukamanah kecamatan Cipedes kota Tasikmalaya. journal.unsil.ac.id. 2012.
10 Tarigan R. Pengaruh tingkat pendidikan terhadap tingkat pendapatan perbandingan antara empat hasil penelitian. Jurnal Wawasan. 2006; 11(3).
11 Nasution SL. Analisis lanjut SDKI 2011: faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan MKJP di enam wilayah Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan KB dan Keluarga Sejahtera Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. 2011.
12 Purwoko. Penerimaan vasektomi dan sterilisasi tuba. Fakultas Kedokteran Undip. Semarang. 2000.
13 Fransiscus. Greget jaminan sosial bagi tenaga kerja informal [diakses tanggal 20 September 2014]. Diunduh dari http://www.fransiscusgo.com/blog/greget-jaminan-sosial-bagi-tenaga-kerja-informal-investor-daily-may-23rd-24th-2013.
Diterbitkan
2020-07-01
Bagaimana Mensitasi
Saputra, A., Sariman, T., & Erina, L. (2020). PENGARUH PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN AKSEPTOR KB PRIA TERHADAP PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI PRIA DI INDONESIA (ANALISIS SDKI 2012). Publikasi Penelitian Terapan Dan Kebijakan, 8(2). https://doi.org/https://doi.org/10.46774/pptk.v8i2.283