PENGARUH PENAMBAHAN LENO-WEAVE FIBER TERHADAP KEKUATAN TEKAN RESTORASI RESIN COMPOSITE

Sri Wahyuni(1), Helios Adriyoso(2), smalayani smalayani(3)

(1) Politeknik Kesehatan Jur.Keperawatan Gigi Palembang
(2) Politeknik Kesehatan Jur.Keperawatan Gigi Palembang
(3) Politeknik Kesehatan Jur.Keperawatan Gigi Palembang
() Korespondensi Penulis
Abstrak Dilihat: 1704 , PDF Unduh: 1512
Kata Kunci: Leno-weave fiber, Resin Composit, Kekuatan Tekan

Abstrak

Composit merupakan salah satu bahan tambal kedokteran gigi yang cukup memenuhi syarat dan sering dipakai pada orang dewasa maupun anak-anak. Composit dipakai karena sifat estetiknya baik akan tetapi kekuatannya untuk gigi posterior kurang. Pada kasus karies gigi posterior yang sudah lebar atau besar dibutuhkan bahan tambal yang mempunyai kekuatan yang sangat besar karena digunakan untuk mengunyah makanan sebaiknya menggunakan bahan tambal amalgam yang sudah terbukti mempunyai kekuatan lebih tinggi dibandingkan dengan restorasi yang sewarna dengan gigi sedangkan restorasi amalgam mempunyai kandungan merkuri metal yang tinggi yang toksik sehingga penulis ingin mencari alternatif metode penggunaan bahan restorasi yang sewarna dengan gigi tetapi mempunyai kekuatan tekan yang tinggi.Fiber yang paling sering digunakan dalam kedokteran gigi adalah Leno-weave fiber yang digunakan pada produk laboratoris dan sering digunakan pada aplikasi klinis.Tujuan dari peneliti ingin mengetahui apakah ada pengaruh penambahan leno-weave fiber terhadap kekuatan tekan restorasi resin composit. Jenis penelitian eksperimental,tempat penelitian di laboratorium mekanik Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang.Jumlah sampel seluruhnya 25 dibagi 5 kelompok. Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh penambahan leno weave fiber terhadap kenaikan kekuatan tekan restorasi resin composit.Kenaikan paling besar pada penambahan leno-weave fiber diameter 4 mm dan posisi saling silang kekuatan tekan sebesar 269,074 N/mm2. Hal ini disebabkan leno-weave fiber mampu meningkatkan sifat fisik dari restorasi resin composit dan dengan bentuk anyaman mampu meneruskan tekanan kunyah sehingga tahan terhadap tekanan.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

1. Wahyuni, S. Prevalensi Karies Gigi dan Indek Karies Gigi (DMF-T) pada Siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri Kotamadya Palembang Tahun 2007.Jurnal Kedokteran &Kesehatan .Fakultas Kedokteran UNSRI.2007
2. ATSDR. Toxicological profile of Mercury. Departement of Health and HumanService. Centers for Disease and Prevention. Atlanta.1999.
3. Mount GJ. Hume WR. Preservation And Restoration Of Tooth Sructure, 2 Nded Sydney.1998.
4. Ganesh M, Shobha T, Versatility of ribbond in contemporary Dental Practice, Trends Biomater. Artif. Organs, 2006.
5. Cekie-Naga Let al . Effect of Fiberreinforced Composite at The Interface on Bonding of Resin Core System to Dentin. Dental Material Journal.2008.
6. Loncar A, Vojvodic D, Jerolimov V, Komar D, Zabarovie D. Fiber reinforced polymers part II : effect on mechanical properties. Acta Stomatol Croat, 2008.
7. Webster s Revised Unabridged Dictionary [ on line] Avaliable from : http://dictionary.die.net/ impregnated. diakses 10 september 2011.
8. Bae J-M, Kim KN, Hattori M, et al. The Flexural porperties of fiber reinforcid composit with light polymerized polymer matrix. The International Journal of Prostodontics. 2001
Diterbitkan
2020-07-01
Bagaimana Mensitasi
Wahyuni, S., Adriyoso, H., & smalayani, smalayani. (2020). PENGARUH PENAMBAHAN LENO-WEAVE FIBER TERHADAP KEKUATAN TEKAN RESTORASI RESIN COMPOSITE. Publikasi Penelitian Terapan Dan Kebijakan, 7(3). Diambil dari http://ejournal.sumselprov.go.id/pptk/article/view/265