PENGEMBANGAN JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI DI PASAMAN BARAT

Yulmar Jastra(1)

(1) Bappeda Provinsi Sumatera Barat
() Korespondensi Penulis
Abstrak Dilihat: 4074 , PDF Unduh: 2954
Kata Kunci: budidaya, jagung hibrida, pendapatan petani

Abstrak

Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan nasional kedua setelah padi dan perannya semakin meningkat sejalan bertambahnya jumlah penduduk, usaha peternakan, dan berkembangnya industri olahan berbahan baku jagung.Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dan kuantitatif serta dilakukan secara bertahap yaitu: 1) pra-study dalam rangka pengumpulan
informasi tetang kondisi umum dan petani di kabupaten Pasaman Barat, 2) desk study intensif terhadap data luasan dan perkembangan jagung hibrida serta semua informasi yang diperoleh dari kegiatan pra-study; 3) observasi, survey lapangan. Tujuan penelitian ini adalah (a) untuk mengetahui luas dan potensi pengembangan jagung hibrida dalam rangka peningkatan
pendapatan petani, (b) untuk mempelajari teknologi budidaya jagung dalam pengembangan jagung hibrida; dan(c) untuk mengetahui analisa usahatani jagung hibrida. Areal pertanaman jagung Pasaman Barat yang menggunakan benih hibrida diperkirakan 82,7% dari luas pertanaman jagung kabupaten dan sebesar 17,3 % menggunakan varietas turunan atau komposit lokal.Luas lahan Kabupaten Pasaman Barat yang berpotensi dikembangkan untuk areal pertanaman jagung seluas 90.200 ha. Untuk melakukan peningkatan produksi dilakukan dengan program IP- 400 (4 kali tanam setahun) dengan vareitas hibrida yang berumur 100 hari. Jagung hibrida dapat memberikan keuntungan sebesar Rp 6.126.000,-/ha. Bila masa pertanaman jagung 4 bulan maka pendapatan petani jagung per bulannya sebesar Rp 1.531.500,-.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

1. Zubachtiroddin, M.S, Pabbage, dan Subandi. 2007. Wilayah Produksi dan Potensi Pengembangan Jagung. Dalam Jagung. Tekniki Produksi dan Pengembangan. Badan Litbang Pertanian. Puslitbangtan, hal 462-473.
2. Dipertahorti Sumbar. 2006. Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura Provinsi Sumatera Barat Tahun 2006-2010.
Dipertahorti Sumbar. Padang.
3. Purwanto Siwi, 2007. Perkembangan Produksi dan Kebijakan dalam Peningkatan Produksi Jagung. Direktorat Budidaya Sereal, Direktorat Jendral Tanaman Pangan. Dalam Jagung. Tekniki Produksi dan Pengembangan. Badan Litbang Pertanian. Puslitbangtan, hal 456-461.
4. Dipertahorti Sumbar. 2007. Program Pengembangan Swasembada Jagung di Provinsi Sumatera Barat. Dipertahorti Sumbar, Padang.
5. Irawan. B. 2006. Pelaksanaan PRA dan Rancang Bangun Agibisnis Materi disampaikan pada Workshop Prima Tani di Ciloto tanggal 19-22 September 2006. BBP2TP. Bogor.
6. Dipertabun Pasaman Barat, 2009. Program Pengembangan Jagung di Kabupaten Pasaman Barat. Pasaman Barat.
7. Azwir, Edy Mawardi dan S. Edi. 2009. Penampilan sifat agronomis beberapa varietas unggul jagung pada tiga paket pemupukan di lahan
bergambut Pasaman Barat. Prosiding Seminar Nasional dan Workshop. Inovasi Teknologi Pertanian yang Berkelanjutan Mendukung Pengembangan Agribisnis dan Agro-industri di Pedesaan. Palu 10-11 November 2009.
8. Mawardi E, D. Alamsyah, Erdiman, Zulrasdi, dan Syafrial, 2005. Pengkajian Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Jagung pada Lahan
Sawah tadah hujan Kecamatan Pasaman , Kabupaten Pasaman Barat. Dalam Laporan hasil penelitian BPTP Sumbar tahun 2006.
Diterbitkan
2020-07-01
Bagaimana Mensitasi
Jastra, Y. (2020). PENGEMBANGAN JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI DI PASAMAN BARAT. Publikasi Penelitian Terapan Dan Kebijakan, 6(1). https://doi.org/https://doi.org/10.46774/pptk.v6i1.229