KELAYAKAN SISTEM INTEGRASI SAPI DENGAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI PROPINSI SUMATERA SELATAN
Abstrak
Populasi sapi dan pertumbuhannya di Provimsi Sumatera Selatan masih jauh dari harapan. Sehingga perlu ada terobosan dalam menambah dan memperbesar pertumbuhan populasi sapi di Sumatera Selatan. Di sisi lain, Sumatera Selatan memiliki kebun kelapa sawit yang cukup luas dimana pelepah, tandan kosong yang selama ini menjadi limbah pabrik kelapa sawit dapat dimanfaatkan menjadi pakan ternak sapi. Disamping itu lahan kebun itu sendiri dapat menyediakan lahan untuk pengembalaan dan hijauan yang berasal dari gulma perkebunan kelapa sawit. Model SISKA di Sumatera Selatan dapat dilakukan dengan pola penggemukan, pembibitan dan kombinasi. Usaha ini dilakukan oleh petani plasma kebun sawit dengan pengelolaan kelompok untuk usaha penggemukan, pengelolaan individu untuk usaha pembibitan dan kombinasi. Tujuan Penilitian pengembangan SISKA di Sumsel adalah mengkaji model-model kelayakan usaha pembibitan dan penggemukan sapi terutama di tingkat petani plasma. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif analitis. Khusus untuk aspek keuangan, menggunakan pendekatan
indikator kelayakan usaha seperti Benefit Cost Ratio (B/C Ratio), Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelayakan usaha: - NPV (Rp juta) penggemukan (28,3), pembibitan (112,2) dan kombinasi (37,7); B/C penggemukan (1,35), pembibitan (2,30) dan kombinasi (1,50); IRR (%) penggemukan (20), pembibitan (32) dan kombinasi (16).
Unduhan
Referensi
Chen, C.P. and O. Ahmad 1983. Effec of cattle production on forage under oil palm.A premilinary report. Proc. 7th Ann. Conf. MNSP. Pp.214-227. Port Dickson, Malaysia
Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Selatan. 2004. Laporan Tahunan Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Selatan Tahun 2004., Palembang/ Dinas Perkebunan Propinsi Sumatera Selatan. 2007. Laporan Tahunan
Dinas Perkebunan Propinsi Sumatera Selatan Tahun 2007., Palembang. Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Selatan. 2007. Laporan Tahunan Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Selatan Tahun 2007., Palembang.
Direktorat Jenderal Peternakan. 2008. Buku Statistik Peternakan 2008. Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian, Jakarta.
Elisabeth, J. Dan S.P. Ginting. 2004. Pemanfaatan hasil sampingindustri kelapa sawit sebagai pakan ternak sapi potong.In: Sistem Integrasi Kelapa Sawit-Sapi. Pros. Lokakarya Nasional. Dept. Pertanian, Pemda Prov. Bengkulu dan PT. Agricinal. Bengkulu. hlm : 110-119.
Gunawan., B. Hermawan., Sumardi., E.P. Praptanti. 2004. Keragaman model pengembangan integrasi sapi-sawit pada perkebunan rakyat di Propinsi Bengkulu. Sistem Integrasi Tanaman Ternak. Pros. Seminar Nasional. Pusat Penelitian dan pengembangan Peternakan bekerjasama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Provinsi Bali dan Crop- Animal System Research Network (CASREN). hlm : 430- 438
Mathius, I.W., D. Sitompul., B.P. Manurung dan Azmi. 2004. Produk samping tanaman dan pengolahan buah kelapa sawit sebagai bahan dasar pakan komlit untuk sapi: Suatu Tinjauan .In: Sistem Integrasi Kelapa Sawit-Sapi. Pros. Lokakarya Nasional. Dept. Pertanian, Pemda Prov. Bengkulu dan PT. Agricinal. Bengkulu. hlm : 120-128
Purba, A. dan S.P. Ginting. 1997. Integrasi perkebunan kelapa sawit dengan ternak ruminansia. Warta PPKS 1997. Vol.5 (2) : 55- 60.
Soekartawi. 1996. Prinsip dasar ekonomi pertanian, Teori dan Aplikasinya. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Wattanachant, C., I. Dahlan,. A.R. Alimon and M.A. Rojion. 1999. Sheep-oil plam integration: Grazing preference, nutritive value, dry matter intake estimation and digestibility of herbage. Asian-aus. J. Anim. Sci. 12 (2) : 209-214.














